“hubungan kita emang udah gak bisa di lanjutin lagi..”
“iya tapi kenapa?”
“kita udah gak sejalan..”
“oh bukannya kamu sekarang sudah berpindah hati dengan sahabatku”
“kevin.. apaan sih”
“sudah lah tha, penghianat.. ok kalau ini sudah menjadi keputusan mu kita bubar, lupain semua tentang kita, semunya udah menjadi kenangan, kita PUTUS!”
pernyataan kevin membuatku sedikit lega, aku sudah tak tahan lagi dengan semua sikapnya yang terlalu keras kepala dan mau menang sendiri, kevin lelaki teregois yang pernah ku kenal, bertahun aku jalani hubungan dengannya namun sedikitpun iya tak pernah mebuatku seperti kekasihnya, sikapnya yang teramat tempramental itu sering membuat batinku tersiksa, mungkin ini lah jalan terbaik untukku dan dirinya..
“tatha.. sudahlah, tak ada yang harus di sesali”
“iya fan, tapi dia membawa-bawa tentang kedekatan kita, dia menyalah artikan itu semua, dia mengira bahwa aku dan kamu ada hubungan spesial di belakangnya..”
“tha, aku memang teman satu kampusnya bahkan teman sekelasnya, aku sama sekali tak ada niat untuk merebutmu darinya, aku hanya ingin menjadi teman berbagi disaat kevin membuatmu terluka..”
“refan? Kamu memang jauh berbeda ya dari kevin..”
“aku tak ingin di bandingkan dengannya tha, dia sahabatku..”
“iya aku mengerti maafkan aku fan?”
“baiklah.. sudah jangan menangis lagi ya..”
refan salah satu sahabat terbaik kevin yang dekat denganku, aku selalu merasa nyaman jika berada di dekat nya, sikapnya yang lembut mampu menjadikan ku wanita seutuhnya, yang tak seperti pembantu yang di suruh-suruh, di bentak bahkan di perlakukan kasar seperti kevin memperlakukanku.. ini sudah hari kelima aku putus dengan kevin, dan di setiap hari-hariku hanya ada refan yang selalu menemaniku, tak ada lagi nama kevin di hatiku, sekarang aku merasa bebas sendiri tanpa ada yang menjadi penghalang di setiap langkahku..
“hei tha..”
“hei fan.. mau kemana ni, pagi-pagi udah nyamperin rumah aku”
“hehe.. rencanaya mau bantuin kamu ngepel, nyapu dan lain-lainnya..”
“hahaa.. ngaco deh kamu”
“hmm.. tha, aku mau pamit dulu ya?”
“lho? Udah selesai magang kamu?”
“sudah.. doain aja ya supaya ntar aku cepat nyusun skripsi, wisuda, dapet kerja dan langsung ngelamar kamu”
“husst apa-apa.an sih..”
“aduh.. tha, sakit tau cubitan kamu?”
“makanya jangan suka jahil..”
“iya deh sory, hm.. kamu yang giat ya belajarnya, 1 bulan lagi kamu udah UN, aku doain kamu beserta teman-teman kamu lulus 100%”
“amin.. baik banget deh abang refan ini..”
“hahaha, sejak kapan kamu manggil aku abang, jadi lucu deh kedengarannya..”
“kan aku menghargai umur ..”
“hahaha.. dasar kamu ya, tapi kan aku gak tua-tua amat kayak mantan kamu si kevin.”
“ih kamu.. nyebelin deh..”
“hehehehehe”
sudah beberapa bulan refan magang di daerah kota ku pangkalan berandan, salah satu kabupaten langkat sumatra utara, dan sekarang iya harus kembali ke kota medan untuk menyelesaikan kuliahnya, aku selalu berdoa agar semua yang ia impikan dapat terwujud dengan lancar.. perjalanan dari daerah ku ke kota medan memakan waktu hampir 3 jam..
“kamu hati-hati ya fan, jangan lupa sering-sering main kesini..”
“pastinya tha, salam sama orang tua mu ya? Aku gak bisa lama”
“iya fan..”
hatiku sedih saat refan harus pergi dari sini, aku berharap dia selalu disini menemaniku dan menjadi teman berbagi untukku, namun waktu teramat cepat untuk berputar sehingga disetiap perjumpaan pasti ada perpisahan..
***
tha, aku sudah sampai dirumah dengan selamat,.
syukurlah.. aku menghawatirkanmu..
jangan sedih ya, nanti aku akan sering ke kotamu
iya fan, aku tunggu kehadiranmu..
Pesan singkatnya membuat ku semakin sedih, tapi.. aku yakin nanti pasti bakal bertemu lagi dengannya..
“iya tapi kenapa?”
“kita udah gak sejalan..”
“oh bukannya kamu sekarang sudah berpindah hati dengan sahabatku”
“kevin.. apaan sih”
“sudah lah tha, penghianat.. ok kalau ini sudah menjadi keputusan mu kita bubar, lupain semua tentang kita, semunya udah menjadi kenangan, kita PUTUS!”
pernyataan kevin membuatku sedikit lega, aku sudah tak tahan lagi dengan semua sikapnya yang terlalu keras kepala dan mau menang sendiri, kevin lelaki teregois yang pernah ku kenal, bertahun aku jalani hubungan dengannya namun sedikitpun iya tak pernah mebuatku seperti kekasihnya, sikapnya yang teramat tempramental itu sering membuat batinku tersiksa, mungkin ini lah jalan terbaik untukku dan dirinya..
“tatha.. sudahlah, tak ada yang harus di sesali”
“iya fan, tapi dia membawa-bawa tentang kedekatan kita, dia menyalah artikan itu semua, dia mengira bahwa aku dan kamu ada hubungan spesial di belakangnya..”
“tha, aku memang teman satu kampusnya bahkan teman sekelasnya, aku sama sekali tak ada niat untuk merebutmu darinya, aku hanya ingin menjadi teman berbagi disaat kevin membuatmu terluka..”
“refan? Kamu memang jauh berbeda ya dari kevin..”
“aku tak ingin di bandingkan dengannya tha, dia sahabatku..”
“iya aku mengerti maafkan aku fan?”
“baiklah.. sudah jangan menangis lagi ya..”
refan salah satu sahabat terbaik kevin yang dekat denganku, aku selalu merasa nyaman jika berada di dekat nya, sikapnya yang lembut mampu menjadikan ku wanita seutuhnya, yang tak seperti pembantu yang di suruh-suruh, di bentak bahkan di perlakukan kasar seperti kevin memperlakukanku.. ini sudah hari kelima aku putus dengan kevin, dan di setiap hari-hariku hanya ada refan yang selalu menemaniku, tak ada lagi nama kevin di hatiku, sekarang aku merasa bebas sendiri tanpa ada yang menjadi penghalang di setiap langkahku..
“hei tha..”
“hei fan.. mau kemana ni, pagi-pagi udah nyamperin rumah aku”
“hehe.. rencanaya mau bantuin kamu ngepel, nyapu dan lain-lainnya..”
“hahaa.. ngaco deh kamu”
“hmm.. tha, aku mau pamit dulu ya?”
“lho? Udah selesai magang kamu?”
“sudah.. doain aja ya supaya ntar aku cepat nyusun skripsi, wisuda, dapet kerja dan langsung ngelamar kamu”
“husst apa-apa.an sih..”
“aduh.. tha, sakit tau cubitan kamu?”
“makanya jangan suka jahil..”
“iya deh sory, hm.. kamu yang giat ya belajarnya, 1 bulan lagi kamu udah UN, aku doain kamu beserta teman-teman kamu lulus 100%”
“amin.. baik banget deh abang refan ini..”
“hahaha, sejak kapan kamu manggil aku abang, jadi lucu deh kedengarannya..”
“kan aku menghargai umur ..”
“hahaha.. dasar kamu ya, tapi kan aku gak tua-tua amat kayak mantan kamu si kevin.”
“ih kamu.. nyebelin deh..”
“hehehehehe”
sudah beberapa bulan refan magang di daerah kota ku pangkalan berandan, salah satu kabupaten langkat sumatra utara, dan sekarang iya harus kembali ke kota medan untuk menyelesaikan kuliahnya, aku selalu berdoa agar semua yang ia impikan dapat terwujud dengan lancar.. perjalanan dari daerah ku ke kota medan memakan waktu hampir 3 jam..
“kamu hati-hati ya fan, jangan lupa sering-sering main kesini..”
“pastinya tha, salam sama orang tua mu ya? Aku gak bisa lama”
“iya fan..”
hatiku sedih saat refan harus pergi dari sini, aku berharap dia selalu disini menemaniku dan menjadi teman berbagi untukku, namun waktu teramat cepat untuk berputar sehingga disetiap perjumpaan pasti ada perpisahan..
***
tha, aku sudah sampai dirumah dengan selamat,.
syukurlah.. aku menghawatirkanmu..
jangan sedih ya, nanti aku akan sering ke kotamu
iya fan, aku tunggu kehadiranmu..
Pesan singkatnya membuat ku semakin sedih, tapi.. aku yakin nanti pasti bakal bertemu lagi dengannya..
“tha, twet mu galau mulu tu isinya”
“ih vika ngeledekin aja deh..”
“abis nya aneh tau gak sih, aku yakin deh pasti semua nya tentang refan kan?”
“sok tau kamu ka..”
“tatha.. kita sahabatan udah 3 tahun, aku gak mungkin salah dalam menafsirkan akan masalah hati kamu”
“tapi gak ada kaitannya dengan refan lho”
“serius??”
“ehm.. ada sih..”
“hahaha tu kan gak mau jujur, kenapa gak minta kejelasan aja sih tha”
“kejelasan apa ka,”
“yah.. kejelasan hubungan kalian, selama ini kalian dekat tapi tanpa ada status”
“dia ngejaga perasaaan kevin”
“kevin masa lalu kamu lho tha”
“tapi kevin sahabat refan vika”
“tha, ini masalah hati lho, kamu dan refan yang ngerasain bukan kevin aku bahkan kepala sekolah..”
“hahaha.. gilak “
“aku serius tha..”
“aku lagi gak nafsu cerita ini..”
“eh.. dasar, mau kemana tha, kok akunya di tinggalin, tha.. tunggu”
pelajaran di sekolah hari ini sungguh membosankan.. Ekonomi, Pkn, bahkan pelajaran terakhir B.indonesia.. ini sangat membuatku ngantuk dan ingin segera pulang saja kerumah..
siang cantik.. lagi belajar ya?
refan sms, dengan seketika ngantuk yang aku rasakan hilang dengan ..
iya fan, bosen banget ni..
kira-kira pulang jam berapa?
15 menit lagi
baiklah..
baiklah apa fan..
tak ada lagi balasan olehnya, tak lama bel pun berbunyi..aku segera kembali kerumah dengan keadaan ngantuk dan perut yang kosong, rasa lapar pun telah menghampiriku..
“kayak kenal deh sama sepeda motor yang ada di depan rumah ku, seperti sepeda motornya…”
“hei…”
“refan..”
“surprise..”
“gak lucu tau? Kok gak ngabarin sih kalau mau datang”
“aku suka kejutan.. dan boneka beruang ini untukmu”
“lucu sekali.. tau aja yang aku mau..”
“iya dong, makan yuk?”
“tapi..”
“sudah ayuk! Kita makan di luar, aku sudah permisi sama orang tua kamu, dan mereka mengizinkanku untuk membawa putri cantiknya ini”
“hehe.. baiklah..”
sampai sejauh ini hubunagn ku masih seperti ini dengannya, aku sayang dengannya, dan aku juga tau bahwa dia menyayangiku, tapi apa yang harus aku lakukan dengan posisi ini?
“melamun mulu..”
“eh.. gak kok, fan.. ada yang mau aku tanya ke kamu”
“silahkan..”
“ehm.. tapi gak jadi deh”
“oke.. aku yang akan memulainya..”
“maksud kamu?”
“tatha.. sudah berbulan aku memendam rasa ini buat kamu, semakin aku tahan semakin perih, jujur aku mencintaimu, sekarang aku tak perduli siapa kamu, siapa yang pernah menjadi masa lalumu, hati ku telah memilih kamu.. dan ini? Cincin buat kamu, tanda aku benar-benar tulus menyayangimu”
“refan…?”
“tha? Kenapa nangis cantik.. apa aku salah? Apa kamu menolak ini semua?”
“tidak fan, ini yang aku tunggu-tunggu selama ini, sudah lama kita dekat tapi ini yang ingin aku jalani dengan kamu, aku mau menjadi teman di hatimu..”
“terimakasih tha, aku janji, kamu yang terakhir di hati dan hidup ku”
hari ini serasa hari yang paling bahagia yang pernah aku rasakan, terimakasih TUHAN eng_KAU telah menjawab semua doa-doa ku, akan ku jaga cinta ini untuknya, dan aku yakin dia orang yang eng_KAU kirim untukku..
***
seminggu pacaran, keadaan terasa romantis-seromantisnya, dia yang selalu membangunkan ku di kala pagi, dia yang menemaniku disaat jam istirahat di sekolah, bahkan dia yang selalu mengucapkan selamat tidur dan semoga mimpi indah untukku.. walaupun jarak ini terasa jauh, namun komunikasi ku dengannya yang membuat keadaan terasa dekat..
sayang.. seminggu lagi kamu udah UN, belajar yang bener ya, buat bangga aku dan orang tua mu,
aku mau kamu lulus dan lanjut keperguruan tinggi yg kamu inginin..
aku sayang banget sama kamu, semangat ya buat UN nya..
jaga kesehatan kamu, jangan sampai sakit, janji kasih yang terbaik buat aku ya sayang
love you my princess,
pesan darinya salah satu penyemangat untuk menghadapi Ujian Nasional ku yang sebentar lagi akan ku hadapi, hampir setiap malam dia menjadi penyemangatku untuk terus giat belajar..
makasih sayang, kamu selalu menjadi penyemangat buat hidupku..
hampir setiap hari aku selau berhadapan dengan buku dan buku, dengan seiringnya waktu berlalu, saat yang di tunggu-tunggu pun tiba, UN sudah di depan mata.. besok hari pertama ku UN semoga berjalan dengan lancar..
pagi sayang? Udah bangun belum? Nanti Jangan lupa sarapan dan berdoa sebelum Ujian ya? Sukses buat Ujian kamu di hari pertama ini..
terimakasih sayang..
hari pertama ujian, terasa lancar.. masih ada 2 hari lagi yang akan ku tempuh, perjuanganku harus kulanjutkan di hari kedua dan ketiga nanti..
kring..kring..
“ih vika ngeledekin aja deh..”
“abis nya aneh tau gak sih, aku yakin deh pasti semua nya tentang refan kan?”
“sok tau kamu ka..”
“tatha.. kita sahabatan udah 3 tahun, aku gak mungkin salah dalam menafsirkan akan masalah hati kamu”
“tapi gak ada kaitannya dengan refan lho”
“serius??”
“ehm.. ada sih..”
“hahaha tu kan gak mau jujur, kenapa gak minta kejelasan aja sih tha”
“kejelasan apa ka,”
“yah.. kejelasan hubungan kalian, selama ini kalian dekat tapi tanpa ada status”
“dia ngejaga perasaaan kevin”
“kevin masa lalu kamu lho tha”
“tapi kevin sahabat refan vika”
“tha, ini masalah hati lho, kamu dan refan yang ngerasain bukan kevin aku bahkan kepala sekolah..”
“hahaha.. gilak “
“aku serius tha..”
“aku lagi gak nafsu cerita ini..”
“eh.. dasar, mau kemana tha, kok akunya di tinggalin, tha.. tunggu”
pelajaran di sekolah hari ini sungguh membosankan.. Ekonomi, Pkn, bahkan pelajaran terakhir B.indonesia.. ini sangat membuatku ngantuk dan ingin segera pulang saja kerumah..
siang cantik.. lagi belajar ya?
refan sms, dengan seketika ngantuk yang aku rasakan hilang dengan ..
iya fan, bosen banget ni..
kira-kira pulang jam berapa?
15 menit lagi
baiklah..
baiklah apa fan..
tak ada lagi balasan olehnya, tak lama bel pun berbunyi..aku segera kembali kerumah dengan keadaan ngantuk dan perut yang kosong, rasa lapar pun telah menghampiriku..
“kayak kenal deh sama sepeda motor yang ada di depan rumah ku, seperti sepeda motornya…”
“hei…”
“refan..”
“surprise..”
“gak lucu tau? Kok gak ngabarin sih kalau mau datang”
“aku suka kejutan.. dan boneka beruang ini untukmu”
“lucu sekali.. tau aja yang aku mau..”
“iya dong, makan yuk?”
“tapi..”
“sudah ayuk! Kita makan di luar, aku sudah permisi sama orang tua kamu, dan mereka mengizinkanku untuk membawa putri cantiknya ini”
“hehe.. baiklah..”
sampai sejauh ini hubunagn ku masih seperti ini dengannya, aku sayang dengannya, dan aku juga tau bahwa dia menyayangiku, tapi apa yang harus aku lakukan dengan posisi ini?
“melamun mulu..”
“eh.. gak kok, fan.. ada yang mau aku tanya ke kamu”
“silahkan..”
“ehm.. tapi gak jadi deh”
“oke.. aku yang akan memulainya..”
“maksud kamu?”
“tatha.. sudah berbulan aku memendam rasa ini buat kamu, semakin aku tahan semakin perih, jujur aku mencintaimu, sekarang aku tak perduli siapa kamu, siapa yang pernah menjadi masa lalumu, hati ku telah memilih kamu.. dan ini? Cincin buat kamu, tanda aku benar-benar tulus menyayangimu”
“refan…?”
“tha? Kenapa nangis cantik.. apa aku salah? Apa kamu menolak ini semua?”
“tidak fan, ini yang aku tunggu-tunggu selama ini, sudah lama kita dekat tapi ini yang ingin aku jalani dengan kamu, aku mau menjadi teman di hatimu..”
“terimakasih tha, aku janji, kamu yang terakhir di hati dan hidup ku”
hari ini serasa hari yang paling bahagia yang pernah aku rasakan, terimakasih TUHAN eng_KAU telah menjawab semua doa-doa ku, akan ku jaga cinta ini untuknya, dan aku yakin dia orang yang eng_KAU kirim untukku..
***
seminggu pacaran, keadaan terasa romantis-seromantisnya, dia yang selalu membangunkan ku di kala pagi, dia yang menemaniku disaat jam istirahat di sekolah, bahkan dia yang selalu mengucapkan selamat tidur dan semoga mimpi indah untukku.. walaupun jarak ini terasa jauh, namun komunikasi ku dengannya yang membuat keadaan terasa dekat..
sayang.. seminggu lagi kamu udah UN, belajar yang bener ya, buat bangga aku dan orang tua mu,
aku mau kamu lulus dan lanjut keperguruan tinggi yg kamu inginin..
aku sayang banget sama kamu, semangat ya buat UN nya..
jaga kesehatan kamu, jangan sampai sakit, janji kasih yang terbaik buat aku ya sayang
love you my princess,
pesan darinya salah satu penyemangat untuk menghadapi Ujian Nasional ku yang sebentar lagi akan ku hadapi, hampir setiap malam dia menjadi penyemangatku untuk terus giat belajar..
makasih sayang, kamu selalu menjadi penyemangat buat hidupku..
hampir setiap hari aku selau berhadapan dengan buku dan buku, dengan seiringnya waktu berlalu, saat yang di tunggu-tunggu pun tiba, UN sudah di depan mata.. besok hari pertama ku UN semoga berjalan dengan lancar..
pagi sayang? Udah bangun belum? Nanti Jangan lupa sarapan dan berdoa sebelum Ujian ya? Sukses buat Ujian kamu di hari pertama ini..
terimakasih sayang..
hari pertama ujian, terasa lancar.. masih ada 2 hari lagi yang akan ku tempuh, perjuanganku harus kulanjutkan di hari kedua dan ketiga nanti..
kring..kring..
“halo”
“sore my princes..”
“sore juga sayang ku”
“gimana hari pertama ujian nya..”
“berjalan lancar.. dan sangat lancar..”
“gitu dong baru namanya pacar aku, besok.. harus lebih semangat lagi ya sayang, ntar malam siap makan jangan lupa belajar, nanti aku janji siap kamu ujian, aku bakal datang ke sana untuk jumpai kamu”
“beneran sayang?”
“iya sayang.. aku janji..”
“ok deh.. aku tunggu kehadiran kamu”
hari kedua pun telah terlewati.. perasaanku kian lega, entah kenapa hari ini aku merasa ada yang ganjil di hati ku..
“tha.. gimana ujian tadi”
“sukses ka..”
“sama deh, di ruangan kelasku juga sukses, semoga besok berjalan lancar ya? Besok terakhir ni..”
“hehe.. iya ka, semoga kita cepat lulus ya..”
“tapi.. kalau kita lulus.. jadi jarang ketemu deh?”
“kan kita tetap bisa komunikasi vika”
“tapi gak bisa ketemu sesering ini”
“aku bakalan kangen banget sama kamu ka, kalau kamu udah pindah ke surabaya nanti”
“aku juga tha, ntar kamu jangan sombong ya tha jangan nanti mentang-mentang udah dapat temen kuliah yang baru aku di lupakan”
“ya gak lah ka, aku gak bakalan lupa sahabat aku yang paling bawel, nyusahin, tapi terkadang ngangenin, bahkan …”
“yah? Tatha.. kok jadi nangis sih..”
“aku gak bakalan pernah jumpa sahabat sebaik kamu lagi ka, seperhatian kamu, dan kamu yang paling the best deh pokoknya”
“aku juga bakalan ngerasa kehilangan banget kalau aku dan keluarga pindah ke surabaya nanti, tapi kamu tenang ya tha, setahun sekali aku bakal datang kembali ke kota tercinta ini”
“hehehe… iya deh, udah ah jangan sedih-sedih mulu, ntar kalau kita dah sedih-sedih tapi kita gak lulus gimana?”
“ya TUHAN.. tatha.. doa mu itu lho? Kamu aja tu yang gak lulus”
“jauh .. jauh.. jangan sampai deh..”
“ah udah yuk jalan .. jangan semakin ngaco pembahasannya..”
“iya.iya bawel..”
kring..kring..
“halo sayang”
“iya.. kamu udah keluar kelas kan?”
“iya.. kok tau..”
“aku di depan gerbang sekolah kamu dari tadi nungguin kamu”
“ha?....”
dengan seketika aku mematikan telvon dan berlari kedepan gerbang sekolah..
“tha mau kemana?”
“yuk ka ikut aku, refan di depan gerbang sekolah”
“lho? Bukannya kamu bilang dia mau datang tunggu siap ujian kita ya..”
“ahh.. udah deh jangan banyak ngomong, ayuk cepetan..”
aku segera berlari kedepan pintu gerbang sekolah bersama vika sahabatku, namun aku sama sekali tak melihatnya di depan gerbang sekolah..
“tha.. itu refan?”
“mana”
“di persimpangan jalan”
aku segera menghampirinya yang sedang berada di persimpangan jalan antara arah menuju sekolahku dan jalanan besar..
“hei abang refan.. katanya mau datang siap ujian, kok sekarang udah datang?”
“hehe.. iya ni ka, udah kangen banget sama sahabatmu, kan semakin cepat semakin bagus..”
“hm.. iya deh yang lagi kasmaran-kasmarannya.. ya udah, aku cabut pulang duluan ya tha,”
“lho? Gak bareng kita aja”
“gak deh gak mau ganggu aku nya..”
“hehehe.. ya udah hati-hati kamu ya ka,”
“sip sahabatku, heh bang refan jaga sahabatku ya? Jangan sampai lecet..”
“siap bos..”
aku gak pernah tau apa alasannya untuk datang secepat ini, dia hanya berkata bahwa kerinduannyalah yang membuatnya ingin segera bertemu denganku.. dia segera mengantarku pulang, di tengah jalan dia berhenti di salah satu supermarket..
“sayang tunggu sebentar ya?”
“iya sayang..”
beberapa menit kemudian ia keluar dari supermarket tersebut..
“ini coklat buat kamu?”
“banyak banget sayang..”
“untuk persediaan, sampai aku kembali lagi kesini..”
“hehehe.. ada-ada aja deh kamu..”
“yuk kita pulang..”
di sepanjang jalan, tak henti-hentinya ia memegang jemariku, rasanya siang ini tak ingin berakhir, rasa rinduku untuknya terbalas sudah.. sesampai di rumah, aku segera membuatkan nya minuman.. entah kenapa hari ini aku ingin sekali memelukknya lebih lama .. dia mencium keningku, dan aku merasa sangat nyaman di dekatnya..
“sayang.. sudah jam 3, aku pulang ya?”
“nanti dulu.. aku masih kangen”
“iya sayang.. nanti siap kamu ujian aku bakal datang lagi kesini..”
“kamu janji”
“janji sayang..”
setelah berpamitan dengan kedua orang tua ku, aku pun mengantarnya kedepan, dan sebelum ia pulang, ia mencium keningku untuk yang kesekian kalinya..
“kamu hati-hati ya sayang”
“iya sayang.. aku pulang ya”
“iya sayang..”
“love you..”
“love you to.. kalau sampai rumah hubungi aku ya sayang?”
“pasti sayang”
dia semakin jauh dari pandanganku.. aku segera masuk kedalam rumah dan membereskan seisi rumah..
“tha.. tolong ibu buangkan sampah di dapur ini ya nak”
“iya bu, sebentar..”
akhirnya selesai juga pekerjaan rumahku, saatnya aku mandi dan segera buka-buka buku lagi..
kring..kring..
aduh.. siapa sih yang nelvon?.. setelah aku lihat di layar ponselku *sayang .. lho? Kok cepat banget dia sampai..
“halo..”
“iya halo.. dengan ibu siapa saya berbicara..”
“saya tatha..”
“iya ibu tatha.. kami dari pihak kepolisian, berhubung nomor ibu yang terakhir di hubungi korban jadi kami hanya ingin mengabarkan bahwasanya korban pemilik handphone berkendaraan matic dengan BK 54r06 PAH telah mengalami kecelakaan di lintasan jalan tanjung beringin, korban meninggal di tempat dan sekarang korban telah di amankan di rumah sakit umum untuk menunggu jemputan keluarganya..”
seperti mimpi aku mendengarkannya, pandanganku gelap.. semakin gelap dan aku tak sadarkan diri.. tak lama aku mendengar suara ibuku dari ketidaksadaranku, ibuku menelvon nomor refan, kembali disana terdengar keramaian, suara ambulan, dan ada seseorang saksi yang berbicara dengan ibuku. Beberapa menit kemudian aku pun tersadar air mata ku tak henti-hentinya bercucuran membasahi pipiku, ayahku segera bergegas mengeluarkan mobil untuk segera pergi kerumah sakit tersebut, di sepanjang jalan aku menghubungi keluarga refan, tersentak terdengar suara jeritan ibu refan yang tak percaya dengan kepergian anaknya yang sangat tragis ini..
***
“pak.. saya ingin bertanya kamar korban kecelakaan yang barusan dimana ya?”
“oh.. di kamar anggrek 290 mbak”
aku segera berlari menuju kamar itu, disana terlihat beberapa polisi dan beberapa suster yang membersihkan darah-darah di sekujur tubuhnya..
“maaf dengan keluarga korban” sahut salah satu polisi tersebut..
“saya tatha, kekasih korban.. dia barusan saja dari rumah saya pak..”
“benarkah ini kekasih mbak tatha? Benarkah dia memakai baju ini beserta sepatu ini yang dia kenakan”
“benar pak.. dia benar refan!”
“turut berduka, korban mengalami kecelakaan hebat, menurut saksi setempat korban menabrak salah satu truk besar, dan na’asnya korban masuk kedalam bawah truk tersebut hingga terlindas dengan ban dari truk itu”
tak kuat mendengar penjelasan dari pihak polisi aku segera mendekat kepada refan, wajahnya sungguh tak bisa kukenali lagi, kepalanya sudah pecah, sehingga aku melihat isi otaknya yang telah hancur, aku hanya bisa mengenalinya dengan baju dan sepatu yang iya kenakan.. ini benar refan orang yang akui cintai.. kenapa? Kenapa secepat ini kamu tinggalkan aku refan, bukan kah kamu janji bakal selalu menjaga aku dan gak akan pernah ninggalin aku.. kamu juga janji bakal datang lagi setelah ujian ku selesai, apa kah tadi perjumpaan kita yang terakhir? Kenapa kamu tega fan.. dimana janji kamu refan? Air mata ku tak henti-hentinya bercucuran.. aku tak ikhlas jika harus kehilangannya secepat ini, separuh hatiku sudah pergi .. hilang bersamanya!
setelah beberapa jam berlalu tampaklah keluarga refan.. aku sungguh semakin tak kuat melihat air mata ibu refan, tak lama ibu nya memelukku dengan erat, keadaan rumah sakit menjadi semakin haru.. dan akhirnya refan di bawa kemedan untuk segera di makam kan..
***
“sore my princes..”
“sore juga sayang ku”
“gimana hari pertama ujian nya..”
“berjalan lancar.. dan sangat lancar..”
“gitu dong baru namanya pacar aku, besok.. harus lebih semangat lagi ya sayang, ntar malam siap makan jangan lupa belajar, nanti aku janji siap kamu ujian, aku bakal datang ke sana untuk jumpai kamu”
“beneran sayang?”
“iya sayang.. aku janji..”
“ok deh.. aku tunggu kehadiran kamu”
hari kedua pun telah terlewati.. perasaanku kian lega, entah kenapa hari ini aku merasa ada yang ganjil di hati ku..
“tha.. gimana ujian tadi”
“sukses ka..”
“sama deh, di ruangan kelasku juga sukses, semoga besok berjalan lancar ya? Besok terakhir ni..”
“hehe.. iya ka, semoga kita cepat lulus ya..”
“tapi.. kalau kita lulus.. jadi jarang ketemu deh?”
“kan kita tetap bisa komunikasi vika”
“tapi gak bisa ketemu sesering ini”
“aku bakalan kangen banget sama kamu ka, kalau kamu udah pindah ke surabaya nanti”
“aku juga tha, ntar kamu jangan sombong ya tha jangan nanti mentang-mentang udah dapat temen kuliah yang baru aku di lupakan”
“ya gak lah ka, aku gak bakalan lupa sahabat aku yang paling bawel, nyusahin, tapi terkadang ngangenin, bahkan …”
“yah? Tatha.. kok jadi nangis sih..”
“aku gak bakalan pernah jumpa sahabat sebaik kamu lagi ka, seperhatian kamu, dan kamu yang paling the best deh pokoknya”
“aku juga bakalan ngerasa kehilangan banget kalau aku dan keluarga pindah ke surabaya nanti, tapi kamu tenang ya tha, setahun sekali aku bakal datang kembali ke kota tercinta ini”
“hehehe… iya deh, udah ah jangan sedih-sedih mulu, ntar kalau kita dah sedih-sedih tapi kita gak lulus gimana?”
“ya TUHAN.. tatha.. doa mu itu lho? Kamu aja tu yang gak lulus”
“jauh .. jauh.. jangan sampai deh..”
“ah udah yuk jalan .. jangan semakin ngaco pembahasannya..”
“iya.iya bawel..”
kring..kring..
“halo sayang”
“iya.. kamu udah keluar kelas kan?”
“iya.. kok tau..”
“aku di depan gerbang sekolah kamu dari tadi nungguin kamu”
“ha?....”
dengan seketika aku mematikan telvon dan berlari kedepan gerbang sekolah..
“tha mau kemana?”
“yuk ka ikut aku, refan di depan gerbang sekolah”
“lho? Bukannya kamu bilang dia mau datang tunggu siap ujian kita ya..”
“ahh.. udah deh jangan banyak ngomong, ayuk cepetan..”
aku segera berlari kedepan pintu gerbang sekolah bersama vika sahabatku, namun aku sama sekali tak melihatnya di depan gerbang sekolah..
“tha.. itu refan?”
“mana”
“di persimpangan jalan”
aku segera menghampirinya yang sedang berada di persimpangan jalan antara arah menuju sekolahku dan jalanan besar..
“hei abang refan.. katanya mau datang siap ujian, kok sekarang udah datang?”
“hehe.. iya ni ka, udah kangen banget sama sahabatmu, kan semakin cepat semakin bagus..”
“hm.. iya deh yang lagi kasmaran-kasmarannya.. ya udah, aku cabut pulang duluan ya tha,”
“lho? Gak bareng kita aja”
“gak deh gak mau ganggu aku nya..”
“hehehe.. ya udah hati-hati kamu ya ka,”
“sip sahabatku, heh bang refan jaga sahabatku ya? Jangan sampai lecet..”
“siap bos..”
aku gak pernah tau apa alasannya untuk datang secepat ini, dia hanya berkata bahwa kerinduannyalah yang membuatnya ingin segera bertemu denganku.. dia segera mengantarku pulang, di tengah jalan dia berhenti di salah satu supermarket..
“sayang tunggu sebentar ya?”
“iya sayang..”
beberapa menit kemudian ia keluar dari supermarket tersebut..
“ini coklat buat kamu?”
“banyak banget sayang..”
“untuk persediaan, sampai aku kembali lagi kesini..”
“hehehe.. ada-ada aja deh kamu..”
“yuk kita pulang..”
di sepanjang jalan, tak henti-hentinya ia memegang jemariku, rasanya siang ini tak ingin berakhir, rasa rinduku untuknya terbalas sudah.. sesampai di rumah, aku segera membuatkan nya minuman.. entah kenapa hari ini aku ingin sekali memelukknya lebih lama .. dia mencium keningku, dan aku merasa sangat nyaman di dekatnya..
“sayang.. sudah jam 3, aku pulang ya?”
“nanti dulu.. aku masih kangen”
“iya sayang.. nanti siap kamu ujian aku bakal datang lagi kesini..”
“kamu janji”
“janji sayang..”
setelah berpamitan dengan kedua orang tua ku, aku pun mengantarnya kedepan, dan sebelum ia pulang, ia mencium keningku untuk yang kesekian kalinya..
“kamu hati-hati ya sayang”
“iya sayang.. aku pulang ya”
“iya sayang..”
“love you..”
“love you to.. kalau sampai rumah hubungi aku ya sayang?”
“pasti sayang”
dia semakin jauh dari pandanganku.. aku segera masuk kedalam rumah dan membereskan seisi rumah..
“tha.. tolong ibu buangkan sampah di dapur ini ya nak”
“iya bu, sebentar..”
akhirnya selesai juga pekerjaan rumahku, saatnya aku mandi dan segera buka-buka buku lagi..
kring..kring..
aduh.. siapa sih yang nelvon?.. setelah aku lihat di layar ponselku *sayang .. lho? Kok cepat banget dia sampai..
“halo..”
“iya halo.. dengan ibu siapa saya berbicara..”
“saya tatha..”
“iya ibu tatha.. kami dari pihak kepolisian, berhubung nomor ibu yang terakhir di hubungi korban jadi kami hanya ingin mengabarkan bahwasanya korban pemilik handphone berkendaraan matic dengan BK 54r06 PAH telah mengalami kecelakaan di lintasan jalan tanjung beringin, korban meninggal di tempat dan sekarang korban telah di amankan di rumah sakit umum untuk menunggu jemputan keluarganya..”
seperti mimpi aku mendengarkannya, pandanganku gelap.. semakin gelap dan aku tak sadarkan diri.. tak lama aku mendengar suara ibuku dari ketidaksadaranku, ibuku menelvon nomor refan, kembali disana terdengar keramaian, suara ambulan, dan ada seseorang saksi yang berbicara dengan ibuku. Beberapa menit kemudian aku pun tersadar air mata ku tak henti-hentinya bercucuran membasahi pipiku, ayahku segera bergegas mengeluarkan mobil untuk segera pergi kerumah sakit tersebut, di sepanjang jalan aku menghubungi keluarga refan, tersentak terdengar suara jeritan ibu refan yang tak percaya dengan kepergian anaknya yang sangat tragis ini..
***
“pak.. saya ingin bertanya kamar korban kecelakaan yang barusan dimana ya?”
“oh.. di kamar anggrek 290 mbak”
aku segera berlari menuju kamar itu, disana terlihat beberapa polisi dan beberapa suster yang membersihkan darah-darah di sekujur tubuhnya..
“maaf dengan keluarga korban” sahut salah satu polisi tersebut..
“saya tatha, kekasih korban.. dia barusan saja dari rumah saya pak..”
“benarkah ini kekasih mbak tatha? Benarkah dia memakai baju ini beserta sepatu ini yang dia kenakan”
“benar pak.. dia benar refan!”
“turut berduka, korban mengalami kecelakaan hebat, menurut saksi setempat korban menabrak salah satu truk besar, dan na’asnya korban masuk kedalam bawah truk tersebut hingga terlindas dengan ban dari truk itu”
tak kuat mendengar penjelasan dari pihak polisi aku segera mendekat kepada refan, wajahnya sungguh tak bisa kukenali lagi, kepalanya sudah pecah, sehingga aku melihat isi otaknya yang telah hancur, aku hanya bisa mengenalinya dengan baju dan sepatu yang iya kenakan.. ini benar refan orang yang akui cintai.. kenapa? Kenapa secepat ini kamu tinggalkan aku refan, bukan kah kamu janji bakal selalu menjaga aku dan gak akan pernah ninggalin aku.. kamu juga janji bakal datang lagi setelah ujian ku selesai, apa kah tadi perjumpaan kita yang terakhir? Kenapa kamu tega fan.. dimana janji kamu refan? Air mata ku tak henti-hentinya bercucuran.. aku tak ikhlas jika harus kehilangannya secepat ini, separuh hatiku sudah pergi .. hilang bersamanya!
setelah beberapa jam berlalu tampaklah keluarga refan.. aku sungguh semakin tak kuat melihat air mata ibu refan, tak lama ibu nya memelukku dengan erat, keadaan rumah sakit menjadi semakin haru.. dan akhirnya refan di bawa kemedan untuk segera di makam kan..
***
Ini Ujian terakhir ku, aku tak tau apa yang harus ku jawab dengan keadaan kondisi hati dan fikiranku saat ini, semua sahabat-sahabatku menghampiri ku memberikan semangat kepada ku, namun seakan seperti orang bodoh aku sungguh tak berdaya, air mata ku masih terus menetes bahkan saat kertas ujian di bagikan untukku.. aku sungguh tak konsen fikiran ku masih kepada refan.. waktu terus berputar, satu jawaban pun tak ada yang ku isi, aku teringat akan pesan-pesannya yang setiap pagi muncul di handphone ku, yang menjadi semangat ku di saat Ujian.. dan kini aku harus mampu mengerjakan ini walaupun kata semangat itu tak muncul lagi di handphone ku..
“tha, ikhlasin refan.. jangan terus-terusan seperti ini”
“aku gak bisa ikhlas ka”
“aku tau saat ini kamu terpukul, tapi cobalah ikhlasin biar dia tenang disana”
“dia ingkar janji ka, dia bilang dia gak akan ninggalin aku, tapi mana buktinya”
“tatha? Ini semua udah di atur sama TUHAN, kita gak pernah tau kapan kita akan kembali padaNYA”
aku sama sekali belum bisa terima keadaan, aku belum ikhlas.. secepat ini dia meninggalkan ku, siang itu juga aku segera pergi ke makamnya dengan di temani adik kandungnya refan..
sayang.. aku datang untuk kamu, gimana keadaan kamu disana? Kamu baik-baik aja kan, kamu tau gak hari ini aku sudah siap bertarung dengan semua soal-soal ujian ku, berkat semangat kamu.. aku kangen kamu sayang, kamu harus janji ya sama aku, kamu bakal nunggu aku disana, aku selalu berdoa buat kamu, jangan pernah merasa sendirian ya disana? Aku titip separuh hati aku buat kamu , kelak akan kita satukan kembali di surga nanti.. itu janjiku!