Sabtu, 30 Januari 2016

Itu, Kamu



Disini, masih di tempat yang sama aku memikirkan mu yang jauh disana,
Jauh dari pandangan mataku, dan jauh dari senyum indahmu,
jika teduhku adalah kamu, maka izinkanlah aku singgah di kediaman mu,
jika kau menolak kehadiranku, aku takkan memaksa mu
karna dengan melihat mu saja, aku tenang ..
aku takkan bertanya tentang kabarmu,
aku juga tak akan bertanya dengan siapa kau berbagi suka dan dukamu
hanya saja aku ingin berkata
tanpamu, teduhku tak seindah dulu.
Setiap jalan yang menuntunku
Selalu saja mengarah ketempatmu
Setiap khayal yang ku impikan
Selalu saja imajinasiku tertuju padamu

Inginku




Aku tak bisa mengartikan lebih tentang ini,
Tentang rasa yang tak seharusnya ada disini
Aku terlalu bodoh untuk kalah dalam pertarungan yang tak seharusnya di perlombakan
Aku tak bisa mengendalikan diriku
Bagai angin yang selalu saja berlalu di tengah hujan,
Ku harap ini akan berlalu dengan sendirinya
Namun semakin kuat aku menghindar
Iya semakin dekat, lebih dekat dari yang ku bayangkan.
Tak ada yang salah
Hanya saja aku yang terlalu bodoh mengartikan ini semua
Mengharapkan sesuatu yang teramat berdosa untuk ku dambakan.
Tuhan,
Tak banyak inginku, jika engkau mendengarkan doa yang tak sepantasnya
Ku harap kau memaafkan setiap kata demi kata yang ku sebut dalam doa
Aku hanya membutuhkan waktu
Untuk ku melupakan semua kebodohan yang ku rasakan

Rumah kedua ..

Suatu perjalanan panjang telah aku lalui bersama kalian, baik itu suka, duka, bahagia hingga hal-hal terbodoh sekalipun selalu kita lakuin bersama-sama. hingga akhirnya waktu akan mengurangi kebersamaan kita, kita mulai berjarak entah itu dalam waktu yang singkat maupun dalam waktu yang sangat panjang.waktu akan terus berjalan sampai ia hadir memuat semua kenangan yang pernah kita lalui, dan ketika waktu itu tiba aku akan mengenang semua cerita indah ku bersama kalian. masa mudaku tak akan seindah ini jika aku tak menemukan tempat ternyaman ku seperti kalian.

aku tak pernah merasakan teduh yang teramat teduh selain rumah, namun sekarang aku tersadar tempat berteduhku selain rumah adalah kalian. tempat ku berbagi setiap keluh dan kesah, tempat aku mencurahkan segala hal yang tak mungkin bisa aku curahkan kesembarang orang. dan aku percaya  kalian adalah anugerah kedua Tuhan yang teramat indah untukku selain Keluarga.

aku telah menamakan nya "My second Family", dengan kalian aku mengerti apa artinya persahabatan yang melampaui rasa keluarga, disini aku selalu membanggakan kalian, orang-orang terbaik yang dikirim Tuhan untukku. jika suatu saat nanti waktu telah memisahkan kita, aku berharap semua ini takkan pernah berakhir, karna aku yakin aku takkan mendapatkan nya lagi di kehidupan baru, karna ini hanya ada di kehidupan ku yang sekarang dan selamanya.

Terimakasih untuk kalian, pria-pria terbaik yang di ciptakan Tuhan untuk berada di sampingku, yang selalu setia membuat sedih menjadi bahagia, yang selalu setia memberikan amarah terbaik, yang selalu bisa membuat ku tak berpaling dari mereka. tanpa kalian sadari aku selalu berfikir bahwa aku takkan pernah mendapatkan pendamping hidup yang terlampau sempurna seperti kalian, dan kelak jika aku telah mendapatkan seorang imam ku, aku bakal menceritakan ini betapa bangga nya aku dimasa muda mempunyai kalian.

dan untuk kalian, wanita-wanita terbaikku, terimakasih telah menjadi panutan, pembimbing yang baik buat hidupku, cerita ku yang teramat panjang takkan sanggup meluapkan betapa berartinya kalian di hidupku, aku tak pernah menyukai waktu, karna waktu akan memisahkan kita dengan kesibukkan kita yang tak begitu penting dibandingkan kalian.






Minggu, 24 Januari 2016

Dan itu senyuman mu ..



Bagai terbenam nya matahari di ufuk barat, kau mengalihkan pandanganku.
Berhadapan secara langsung di lalu lalang mataku.
Kau masih terlihat sama seperti kemarin, seminggu yang lalu bahkan sejak awal kita bertemu.
Yang tak pernah melihat mataku, dan harapku masih saja tetap sama.

Kau tampak lebih bahagia di hari ini,
Entah apa yang membuat mu berbeda,
Walau ku tau kau tertawa bukan untukku,
Namun aku begitu bahagia melihat senyum mu yang teramat lepas

Katakan sampai kapan rasa ini ku simpan,
Rasa yang tak mungkin bisa bersatu,
Jika kau percaya takdir
Mungkin saja kau takkan mempercayai keberadaan ku.

Entah harus berapa kali aku ingin berlari,
Namun jika kau berada tepat disebelahku
Ingin sekali ku hentikan kedua kaki ku.
Hanya untuk berdiam menatapmu sedekat yang ku inginkan.

Berjanjilah untuk selalu tersenyum
meskipun senyum mu bukan untuk ku
Setidaknya hariku lebih berwarna
Karna senyuman itu ..

Sabtu, 16 Januari 2016

Beritahu tentang takdir

pada malam aku menuliskan kata-kata yang tak mungkin bisa aku jelaskan melalui lisan ku.
malam masih tetap seperti kemarin, iya terlihat indah bersama para bintang dan bulan yang setia bersamanya,
tatkala hujan datang menghampirinya, memberikan aroma yang begitu indah untuk malam.
aku hanya bisa terbawa oleh suasana nya yang menghantarkan angin, berharap tersampaikan rindu yang kau berikan.

entah apa yang terasa didalam hati, kadang aku merindunya, kadang aku menyalahkan rasa yang telah Tuhan berikan.
jika kau bukan takdir yang tertulis untukku, mengapa selalu namamu yang tertulis disetiap hari-hari ku,
jika semua orang bosan dengan celoteh ku, apa kau tahu, aku lebih bosan menyimpan nama mu yang terlanjur dalam, hingga batas ku tak mampu untuk mengeluarkan mu dari setiap jerat-jerat fikiranku.

beritahu aku tentang suatu takdir, beritahu aku bila menunggu adalah jawaban dari takdir, dan sadarkan aku jika terlalu berharap padamu adalah takdir yang tak diinginkan.
terlalu lama aku berdiam, berharap takdir menjawab atas setiap persoalan ku, namun semakin aku menunggunya takdir tak kunjung menemui ku.

terlihat kau cukup bahagia setelah perpisahan yang panjang ini, tanpa aku, tanpa cerita dan tanpa kita.
kau terlalu bahagia dengan cerita barumu, bahkan kau melupakan cerita lama mu yang ingin sekali ia perbaharui dengan mu.

aku tak mengharapkan takdir mempertemukan kita, hanya saja aku mengharapkan takdir menghampiri bersama malam yang indah, membawa sejumlah cerita baru yang dapat kutuliskan di setiap jemari indah ku, dan jika ia telah datang, maka dimulai dari itu aku berhenti menulis semua tentang mu

Selasa, 12 Januari 2016

tentang perasan

aku telah sampai dibatas persembunyianku
batas dimana harus ku hentikan perasaan yang tak mungkin hadir kembali
cukup waktu yang membawaku sampai disini
sampai kau tak pernah sadar akan kehadiranku dihidupmu.

kau selalu bercerita tentang indahnya hidupmu,
tanpa kau sadari, kau lah cerita pahit yang ingin kuceritakan
terlalu banyak rahasia yang tak kau ketahui
dan tak satu pun yang kau pedulikan

Tuhan..
jika cinta adalah suatu kebahagiaan,
beritahu aku di mana letak kebahagiaan nya
dan jika cinta adalah anugerah terindahmu
mungkin aku tak menginginkan nya
karna yang kuinginkan hanyalah dia yang mengetahui tentang perasaanku..



Minggu, 10 Januari 2016

salah



Aku terlalu meyimpan rapi tumpukkan lembaran-lembaran yang ada
Berharap kau dapat membacanya walaupun hanya satu lembar
Aku terus menulis tentangmu..
Tentang cerita yang kau tak pernah mengerti artinya

Kau terlalu nyata untuk kuhindari,
Namun terlalu pedih untuk terus bersama
Memendam tak seasik yang kau kira
Tapi kau adalah alasan ku untuk tetap menunggu

aku berharap mata itu melihat kearahku,
agar kau mengerti maksud susunan indah yang tersirat
tanpa kusadari  mata itu selalu menatap
hanya saja radar kita yang tak pernah bertemu.


jika waktu adalah sahabat terbaik
maka izinkanlah aku menggantungkan kenyataan padanya
namun jika waktu enggan bersahabat
maka tunjukkanlah jika perasaan ini terlalu salah