teruntuk malam yang mengingatkan ku pada sosok cahaya terbaik, aku mengucapkan terimakasih.
terimakasih telah membawa nama itu disini, sedikit menghilangkan keresahan, hingga membawa senyuman yang membuat jemari ini ingin mengungkap kata yang takkan bisa terucap.
beberapa tahun yang lalu semuanya terasa asing, teramat biasa dan sedikit kebahagiaan,
hingga akhirnya takdir menemukanku pada makhluk yang kusebut sahabat.
darinya aku mengerti arti persahabatan, darinya aku mengerti arti hidup dan darinya aku mengerti kata pantang menyerah.
kita terlalu sering bersama, terlalu sering melakukan hal yang kita sebut "gila", kita sedih bareng, bahagia bareng hingga akhirnya waktu tak akan mengizinkan kita untuk selalu berbarengan.
pada malam aku juga menyampaikan kehilangan, dua cahaya yang telah pergi seiring waktu yang membawa mereka. aku merasa jauh namun tak benar-benar jauh dari cahaya itu. ia masih memberi kilaunya walau terasa redup dalam kejauhan.
untuk dua cahaya disana, terimakasih masih menjadi kokoh di hati saat semuanya telah melemah , terimakasih masih berteriak dari kejauhan seakan memberi pertanda aku tak benar-benar sendiri.
dan terimakasih masih menjadi satu aliran darah walaupun kita tak benar-benar sedarah.
aku tak pernah memilih warna cahaya dalam hidupku, namun entah mengapa hanya tiga warna yang begitu dominan menerangi disaat terang mengubah kegelapan , entah dimana letak special itu, namun aku menyukai tiga warna yang mengalir senyawa dalam hidup ini.
cahaya itu masih terlihat terang, walau hanya satu yang tertinggal namun aku masih bisa berjalan dengan pengcahayaannya.
semakin aku berjalan, semakin terasa bahwa cahaya itu tak benderang disaat langkah kaki masih mengecil, semakin jauh kaki melangkah semakin terlihat redup dan hanya waktu yang dapat mematikan cahaya itu. entah kapan masanya, hanya waktu yang dapat menjawabnya.
seringkali aku merasa lemah dan selalu berkata ini semua sulit, namun ia selalu berkata "enggak ada yang enggak bisa, semua itu pasti bisa",
dan malam seakan merusak imajinasi indah yang menghantarkan keresahan akan cahaya yang mungkin akan redup dalam waktu yang tak lama lagi.
teruntuk satu cahaya yang masih benderang, terimakasih telah menjadi sosok lelaki terbaik, lelaki yang mengajarkan tentang persahabatan rasa kekeluargaan, lelaki super kedua setelah "ayah", dan terimakasih telah bersedia menjadi sahabat sekaligus abang dalam hidup. terlalu sulit untuk di ungkapkan namun doa tak pernah putus untuk kalian yang tersayang di dalam sujud.
kelak jika kita telah hidup masing-masing, berjuang untuk satu harta yang kita sebut keluarga, ketahuilah kalian cahaya yang paling berpengaruh yang terus menguatkan bahwa hidup tak selamanya bersama orang yang disayang, namun hidup suatu perjuangan untuk membahagiakan "keluarga" yang teramat disayang tanpa ada kata menyerah.
teruntuk sang pencipta, terimakasih untuk takdirmu yang begitu indah, mempertemukan ku pada cahaya yang begitu berarti, yang membuat rasa sayang yang begitu dalam sehingga tak sanggup mengeluarkan rasa itu untuk keluar kembali.
sulit untuk di jelaskan namun jemari tak akan bisa bersembunyi untuk menyampaikan di malam yang semakit berlarut, bahwa ini semua hanya rasa takut kehilangan disaat waktu benar-benar berkata, masanya sudah selesai.
dan disaat semuanya telah benar-benar terjadi, ketahuilah masa mudaku begitu indah karna aku mengenal makhluk sempurna seperti kalian, Terimakasih ~