Jumat, 12 Februari 2016

Mungkin Hanya Dia

hari ini aku menulis kembali tentang dia, tentang rintikan hujan yang masih saja menjatuhi bumi, tak ada suara apa pun disini selain suara hujan, tak ada aroma lain disini selain harum nya aroma hujan, dan tak ada lain disini hanya senyuman  mu yang masih saja membayangi.

setahun kepergiannya membuatku yakin tak ada yang lebih baik darinya, dua tahun tanpanya aku menyadari tak ada yang mampu membuat ku hidup kembali selain "dia". dia hadir mengisi setiap pagi ku, siang ku hingga malam ku. hanya dia yang mampu membuat getaran itu kembali hadir setelah sekian lama kau membawanya pergi.

aku memilihnya bukan sebagai alasan untuk melupakan mu, bukan juga sebagai pelampiasan yang telah kurencanakan untuk menghapus mu, namun dia hadir tanpa sadar ku, tanpa pernah terfikir sebelum nya dibenakku, ia ada setelah sekian lama aku mengenalnya, tanpa disadari tenyata ini cinta..

dia datang secara diam-diam, secara diam-diam ia memberikan senyum nya, secara diam-diam ia memberikan kekuatan di setiap kelemahan ku, dan secara diam-diam aku merindukan nya di setiap hari-hari ku. rindu itu semakin terasa disaat ia tak pernah terlihat oleh mataku, seakan bayangnya semakin jauh dan semakin jauh untuk ku jangkau.

aku mencoba untuk menghindar, membunuh rindu yang tak seharusnya ada, namun ia semakin dekat semakin nyata getaran yang kurasakan tak mungkin dapat ku bendung, mungkin hanya dia, dan ternyata memang harus dia yang seharusnya menyambut hati ini untuk terbuka kembali.
 


Rabu, 10 Februari 2016

tentang hujan dan kamu

semuanya tersusun rapi dengan rintikan hujan,
secara diam-diam tanpa kau sadari aku merindukan mu lewat sebuah hujan
melalui angin yang berhembus, aku mengutarakan nya dalam satu cerita
cerita lama untuk satu hari yang indah.

ini bukan tentang angin dan hujan yang selalu datang bersamaan,
bukan pula tentang sebuah kisah lama yang ingin kubahas
tapi ini tentang hujan dimalam hari
yang telah membawa nama mu dalam suatu kata rindu

aku tak ingin membahas cerita lalu,
bukan pula ingin mengingat kenangan pahit yang telah kau gores
namun ini tentang hujan,
karna hujan pernah menahanmu lebih lama bersamaku
di tempat ini, aku masih  merasakan rindu yanag sama seperti saat kau
masih bersamaku ..

mungkin hanya "kamu"

dalam sebuah tulisan, aku menuliskan rahasia yag tak dapat aku sembunyikan
rahasia yang sudah lama kusimpan rapi untukmu
tentang suatu rasa yang tak  mungkin bisa kau sambut
dalam suatu alunan kisah yang tak mungkin bisa kau percayai akan mula nya.
ingin sekali aku menghindar, namun semakin kuat aku menghindar
aku semakin tak bisa untuk pergi, membiarkan rasa ini menghilang begitu saja.
lantas, mengapa harus kamu ?
mengapa harus namamu yang tertinggal disini,
mengapa harus aku yang termakan oleh rasa
dan jika suatu langkah meninggalkan semua kebersamaan ini
itu sudah pasti kesalahan ku
maaf jika aku terlalu lemah dalam mengendalikan rasa
aku hanya terbawa oleh alur cerita yang sudah lama kita tulis bersama
cerita indah yang ku hancurkan dengan sekejap
andai kau mengerti maksud sebuah tulisan ini
ku harap tetaplah disini, karna terlalu banyak khayalan yang telah kurangkai
bersamamu..
dan denganmu aku percaya, bahwa setiap cerita yang kurangkai akan menjadi nyata
bila kau mengerti setiap kata yang selalu ku tuliskan untukmu ..