Kamis, 28 April 2016

#3

masih dengan keadaan yang sama, aku tetap pada perasaan ku dan kamu tetap pada perasaan mu.
malam akan terus seperti ini bergerak pada porosnya, hanya saja rindu kita yang selalu berbeda. aku selalu merindukan mu bahkan di sela-sela pertemuan kita.

hii qi, bagaimana kabarmu?
belumkah kau merasakan getaran-getaran indah yang selalu ku isyaratkan?
hahaha sepertinya kau takkan pernah merasakan nya, bahkan sampai semua nya selesai.
pertemuan kita, senyum mu, dan tatapan yang sering ku lihat

hi qi, tak banyak yang kurasakan malam ini, hanya saja jika kau ingin mengetahui nya, ada rindu yang teramat besar berada disini ..


Selasa, 26 April 2016

dua puluh enam

hii Qi, udah beberapa hari aku tak mengunjungi taman dimana biasanya kita sering bertemu, dan aku selalu merindukan setiap perjumpaan kita walaupun itu hanya dalam hitungan detik. hari ini tak banyak ceritaku dengan TUHAN, hanya saja aku menitipkan rindu untukmu melalui-Nya. dan jika kau merasakan nada suaraku percayalah TUHAN telah menyampaikan pesan dariku untukmu di malam ini.

hii Qi, malam ini tepat di tanggal dua puluh enam, rasa itu masih ada, belum pernah hilang bahkan semakin bertambah untukmu, aku mencoba kembali ke masa lalu, dimana seseorang yang pernah singgah kini kembali hanya untuk menanyakan kabar ku, namun aku tak bisa menyukai lelaki lain selain dirimu, bahkan seseorang yang pernah singgah dihati ku..

hii Qi, jangan pernah bertaya seberapa besar rasa sayang ku untukmu, cukup rasakan saja bahwa dimana pun kau selalu menjadi pusat perhatian ku, bahkan tempat ternyaman ku kini berada di kamu..

selamat malam qii

Senin, 25 April 2016

Dia "Q"

hii "Qi", ini bagian dari ceritaku..
delapan bulan yang lalu aku merasakan hal yang tak biasanya aku rasakan, ketika mataku tak lagi sama saat menatapmu. perasaan ku terasa berbeda saat melihat senyummu dikala itu. haruskah ku nyatakan jika ini cinta?

hii Qi,
tahukah kamu?
setiap cerita yang ku tulis, itu semua tentang mu
tahukah kamu?
namamu selalu ada di setiap percakapan panjangku dengan TUHAN
dan tahukah kamu?
tak satu pun hari aku tak merindukanmu.

hii Qi,
aku kira rasa ini akan berangsur meghilang dengan beriringnya waktu,
namun ternyata aku salah.
saat kita selalu bertemu di taman yang sering kita kunjungi, disaat itulah aku terpaksa berbohong,
berpura-pura tak mengenali dirimu seperti apa yang ku kenal jelas.

hii Qi
aku tak pernah ingin mengusikmu, mengacaukan setiap aktivitas yang kau lakukan,
hanya saja aku ingin terus melihatmu dari kejauhan,
kau tak perlu mengenalku lebih dalam, kau tak perlu menatapku lebih tajam, biarlah ini bagian dari urusanku yang harus ku selesaikan dengan baik. biarlah ini menjadi rahasia terbaikku dengan-Nya. kau tak perlu melakukan apapun untuk ini, cukup saja kau mengenalku.
tetaplah seperti itu, aku tak ingin mengacaukan perkenalan kita hanya dengan caraku yang mungkin tak bisa kau terima.

hii Qi
aku tak pernah tau siapa orang yang mengisi hatimu terhitung dulu hingga kini, namun jika kau pahami setiap cerita yang kutulis, "kamu" adalah satu ruang yang selalu kususun rapi sehingga nyamanku tak akan bisa terbaca olehmu.

hii Qi
jika aku bukanlah bagian dari titik fokusmu, biarlah aku tetap terus menulis tentangmu hingga jemari ku berangsur bosan dan meninggalkan cerita tentangmu

Rabu, 20 April 2016

Untuk Anggi



Hii nggik, hari ini tepat tanggal 21 untuk ke 22 kalinya. Salah satu sahabat, kakak, saudara terbaik lahir dihari ini. Setengah dari usiamu adalah bagian dari ceritaku, cerita terbaik yang mungkin gak akan aku dapatin di buku best seller manapun, hahaha.

Nggik, beberapa tahun yang lalu aku gak pernah tau ada hari spesial lain di hari ini selain hari kartini. Tapi setelah takdir yang paling sadis mempertemukan kita dengan cara yang paling tragis, aku baru tau dan selalu ingat kalau ada hari spesial di hari ini selain hari kartini.

Beberapa tahun yang lalu, tepatnya kita masih kelas 6 SD, untuk pertama kalinya kita kenalan, kalau orang-orang normal kenalan nya dengan berjabatan tangan, kalau kita kenalan nya dengan cara yang berbeda, hari terbaik di 17 agustus dimana semua orang sibuk lomba makan kerupuk tapi kau sibuk nyarik aku untuk ngelabrak. Waktu itu kita beda sekolah, tapi suatu kebetulan kita jumpa karna memperingati hari kemerdekaan, semua sekolah dikumpulin untuk baris di tanah lapang, sialnya sekolah kita sebelah-sebelahan sehingga mempermudah kau untuk nyarik aku dan ucapan pertama dalam perkenalan kita “EH KAU YANG NAMA NYA FENY KAN?” waktu itu aku masih polos-polos anak kecil, ketakutan gak jelas dan aku lari kebarisan paling depan. Gak tau puncak permasalahannya apa tapi sejak hari itu aku takut sama kau nggik.

Hari pertama aku masuk SMP, dan untuk pertama kalinya lagi kita ketemu setelah tragedi baris upacara di tanah lapang, kita sekelas dan kau ngebereng-bereng aku sampek muter kepala kau ke belakang. Waktu itu aku belum pande maki nggik, jadi dalam hati aku bilang gini, “ih ya allah, ada anak ini” aku milih bangku paling belakang sama ratri, karna Cuma ratri kawan  dari TK  yang aku kenal di kelas itu. Kami bedua tebele, tapi kau lah yang megang di kelas tu sama kulik yang katanya klen udah temenan dari klen di dalam kandungan. Hari kedua sekolah aku beranikan dirilah untuk ngomong sama kau, pura-pura bodoh lah ku bilang “anggi ya” tapi disitu jawaban kau masih dingin, “iya, feny kau kan” tapi aku sabar aja nggik waktu kau bilang gitu karna aku masih polos. Besok nya kau mulai datangin aku, mulai baik-baik sampai di hari berikutnya aku jadi pengikut kau nggik, kemana-mana kita bareng, buat geng  yang berisikan anak-anak sok lantam tapi kalau ada kau aja nggik, kalau gak ada kau kami tediam. Kelas satu SMP banyak berdatangan kakak kelas yang ngelabrak kita, tapi semuanya ko hajar, aku Cuma bisa berlindung di belakang kau, hidup kita selalu gak tenang, ada aja kakak kelas yang ngelabrak kita, yang katanya kita kelantaman, gak mau negur kakak kelas dan lain-lain lah. Pas kelas dua kita udah punya adek kelas, kalau ada yang gak sor kita labrakin tu anak, tapi aku ngikut aja tu nggik. sampek anak-anak seangkatan kita juga kita musuhin. Terus berdasarkan kesepakatan kita punya musuh yang kau sebut *tittt* ancur dan satu lagi geng nya si *tittt* Mutu. Waktu kita kelas 2 udah sikit kakak kelas yang suka ngelabrak kita malah ada beberapa kakak kelas yang join bareng kita hahaha..

Sampek kita naik ke kelas 3, si *tittt* ancur udah mulai biasa-biasa aja sama kita karna dia gak terlalu nyolot lagi, tapi kita masih punya musuh si *titt* Mutu. Setiap kita lewat di depan geng-geng mereka, pasti kita di ledekin tapi kau serang lah orang tu dengan jurus yang ahsudahlah dan waktu itu aku jadi tim hore aja lah ngiik, gak bisa bantu apa-apa. Sampai akhirnya puncak kemarahan kau waktu kita lewat di depan geng si Mutu, salah satu dari geng mereka yaitu si eriga, nunjukin gambar dan temen-temen orang tu yang lain ketawa heboh, terus kau marah-marah teriak-teriak dan sampek di kelas kau bilang “ emang kek *tittt* si eriga tu, padahal dia kawan SD aku loh dulu” terus aku nambah-nambah bumbu lah ya kan nggik, ku bilang “iya nggik, dia juga dulu kawan madrasah aku, baik kali dia dulu” itu lah yang masih ku ingat. Terus kau buat kesimpulan kalau eriga kenak racun dari si *tiit* mutu. Dari situ kau bilang kalau mutu orang yang paling kau benci.

terus kita tamat dari SMP nggik, kita beda sekolah tapi kita tetap ketemu, waktu SMA pas pelajaran matematika sama bahasa inggris aku bingung ngiik, biasanya kan pas SMP aku selalu nyontek sama kau, jadi ya bele-bele gak jelas lah aku, dan aku mendadak jadi anak gak kelantaman karna gak ada kau, tapi aku tetap pecicilan nggik. pas kita ketemu malam-malam di rumah ratri, kau bilang “ih sekelas aku sama si mutu” terus aku juga bilang “aku juga nggik, sekelas sama eriga satu angkot carteran lagi sama dia” terus kita ketawa-ketawa. Dari situ aku temenan baik lagi sama eriga seakan-akan gak pernah ada kejadian di SMP, tapi kau bilang kau tetep gak mau temenan sama si mutu. Sampek akhirnya terungkap foto-foto kau di FB sama kawan-kawan SMA kau, dan disitu kau akrab kali nampaknya sama si mutu, dari situ kau berteman baik sama si mutu dan kau kalah malu sama aku.

Waktu kelas 2 SMA aku punya pacar, terus pacar aku selingkuh, karna kau orang terdekat aku jadi aku curhat sama kau, sampek akhirnya tanpa sepengetahuan aku kau labrak tu cewek yang ngerebut cowok aku bareng si sela, klen hajar lah tu cewek sampek cewek tu minta maaf sama aku. Luar biasa kali lah kau nggik hahaa..
Dulu sempat ada kejadian yang kau salah minum sirup marjan nggik, hahaha yang nyaris buat kau kembali ke pangkuan-NYA, pagi nya aku gak tau apa-apa, belum mandi udah di jemput kulik, terus kami kerumah sakit, waktu itu kau belum sadarkan diri, buk juli udah gak bisa ngomong apa-apa, berhubung besok mau puasa jadi buk juli nyuruh kami untuk jaga kau bentar dirumah sakit, waktu kau belum sadar sumpah aku nangis ngiik, gak lama kau sadar terus bangun ku lap air mata aku, terus sok-sok munafik ku bilang “ih kok gak jadi mati kau “ padahal di balik kata-kata itu sebenarnya alhamdulillah kau masih hidup :’) *pengakuan terlarang ni 

Akhirnya kita tamat SMA, kita lulus di universitas yang sama, tapi hubungan kita lagi gak baik tu gara-gara aku pacaran sama orang yang salah, kau gak setuju, aku gak ngikutin kata-kata kau, kau marah kali sama aku sampek-sampek setiap kita ngumpul aku selalu terasingkan, aku ada tapi kau gak angap aku ada disitu, sampek akhirnya aku diputusin si cowok itu dan aku nangis curhat ke kau, dan semua makian kau lemparkan ke aku, aku pasrah kau jambak kau maki, setidaknya kau gak diamin aku lagi nggik :’). Pelajaran terbesar yang aku dapat dari kau kalau sahabat yang baik gak akan pernah rela sahabat nya hancur bahkan pada saat kita lagi diam-diaman. 

Semester 5 kita milih buat satu kontrakan bareng, tidur jumpa kau bangun jumpa kau lagi, begitulah setiap hari, selalu denger omelan kau, nasehat kau sampek akhirnya kau lulus duluan dengan gelar Am.Fam. senang kali liat kau pake toga waktu itu, tapi karna aku gak mau sweet-sweet sama kau, jadi biasa aja aku senang-senang gitu ajalah nampaknya.

Terus kau milih buat ke PKU cari kerja disana, waktu kau bilang mau kesana aku bilang “ih bagus lah, cepat-cepatlah kau pigi” padahal dalam hati aku bertolak belakang sama kata-kata aku nggik, sumpah aku. Terus tiba-tiba kau BM aku ngabarin kalo besok kau berangkat ke PKU, ahhh meriah kali aku nangis nggik, sampek-sampek di rekam eriga hahaha.. sumpah itu bukan lebay nggik tapi ya sedih kali, hemmm -_-“

Nggik, kayak nya aku udah banyak kali ngoceh disini, cukup segini ajalah cerita aku ya, nanti aku novelkan lah biar gak kau bilang aku penulis tahapa-tahapa lagi, bingung aku cara bilangnya tapi ya walaupun kau gak pernah ngucapin ulang tahun aku, dan selalu telat tapi ya.. nggik, makasih udah ngajarin arti sahabat rasa keluarga, makasih udah selalu jadi anggi yang luar biasa yang selalu marah-marahin aku, yang ngebela aku, rela ngelakuin apa aja, yang masih setia sampek sekarang jadi orang terdekat aku, gak ada kata-kata terbaik lagi yang bisa aku utarakan karna kau udah terlalu baik dari yang terbaik nggik, aku ingat dulu kau pernah bilang “sampek umur berapa kita bisa sama-sama terus kayak gini we?” waktu itu aku diam gak tau mau jawab apa-apa, tapi sekarang aku udah tau nggik, pertanyaan kau emang gak butuh jawaban, karna kita sama-sama tau kalau ini gak akan pernah ada ujungnya, dear mybest friend, mybest sister, my oxygen “HAPPY BDAY”