Rabu, 15 Maret 2017

#Saat Hujan..


JIka harus menggambarkan satu lagu untuk mencerminkan dirimu, maka hanya ada satu lagu yang akan kuputar terus menerus sampai telinga ku bosan untuk mendengarnya. Hari ini terdengar kembali lagu itu “ Hujan_utopia”, dunia seakan terhenti seketika, aktivitas ku terganggu hanya karna satu lagu dan itu berkaitan denganmu.

Teringat kembali saat hujan kita pernah bersama, mencari tempat berteduh, kau menggenggam tangan ku seolah-olah kau tak ingin kehilangan moment yang indah ini. Hingga terucap dari bibir mu “setidaknya karna hujan aku bisa lebih lama bersamamu”. 

Kata yang sederhana namun  butuh bertahun-tahun untuk melupakan bait kata itu. Saat hujan aku juga bertanya, seberapa besar kamu mencintaiku, dan kamu tersenyum sambil berkata “pertanyaan mu sangat alay ini bukan era nya kita lagi, tapi jika aku harus menjawab aku Cuma bisa bilang cinta aku itu seperti angka 0, gak akan ada tempat pemberhentian nya”. 

Satu hari tanpa hujan, kau berdiri disampingku tanpa terasa waktu begitu cepat untuk berputar, dan kau menyalahkan langit karna hujan tak kunjung datang. Tanpa hujan langkahmu begitu cepat tanpa hujan aku tak mampu menahanmu lebih lama disini. Sejak saat itu aku sangat menyukai hujan, apapun itu aku suka hujan. 

Nyatanya tak selamanya hujan membuatku tersenyum. Sejak kau memutuskan untuk melangkah pergi hanya ada keresahan yang tertinggal, setiap kali hujan turun ia hadir bersama jejak bayang-bayangmu. Aku meminta mu untuk tetap disini namun angin yang membawamu sangat jauh, hingga akhirnya semua hilang ~

Aku berusaha untuk membujukmu, namun aku kehilangan mu untuk hari itu dan untuk selama-lamanya. Sebelum kau beranjak kau berkata “ aku tak cukup baik untuk orang sebaikmu” sedikit klise namun apapun itu aku terima keputusan mu bahwa kau mulai bosan.

Komunikasi kita terhenti, semua tentang mu sudah terhapus secepat itukah kau melupakan ku ? aku mulai membencimu, aku terus berfikir tentang hal yang tak seharusnya ku fikirkan. Suatu hari aku merindukan mu, sangat-sangat merindukan mu, aku kehilangan semua nya tentang mu hingga aku mulai mencarimu kembali melalui akun twitter ku. Aku fikir kau baik-baik saja dengan keputusan mu sampai aku menghapus semua kontak dirimu, namun aku salah, kau seperti kehilangan, mungkin saja itu aku. Satu kata yang masih kuingat dari kegalauan mu saat kau berkata pada status di twitter mu “bayangmu masih terlihat jelas di pelupuk mataku”. Dan bagiku itu sangat berarti ~

Kau tahu? Pada satu hari kau memberikan ku suatu mainan yang kau buat sendiri, aku memanggil nya “boneka santet” hahaha mungkin terdengar mistis namun aku tahu kau membuat nya bersungguh-sungguh untuk belajar sesuatu yang tidak bisa membuat mu sabar akan melakukan hal itu. Pada saat itu aku berkata “kamu hebat, melawan diri mu sendiri”. Dan aku masih menyimpan nya.

Saat aku menginjakkan hidupku di tahun 2014 warna ku berubah menjadi abu-abu...

~vsyardilla

Tidak ada komentar:

Posting Komentar