JIka harus menggambarkan satu lagu untuk mencerminkan dirimu, maka hanya ada satu lagu yang akan kuputar terus menerus sampai telinga ku bosan untuk mendengarnya. Hari ini terdengar kembali lagu itu “ Hujan_utopia”, dunia seakan terhenti seketika, aktivitas ku terganggu hanya karna satu lagu dan itu berkaitan denganmu.
Teringat kembali saat hujan kita
pernah bersama, mencari tempat berteduh, kau menggenggam tangan ku seolah-olah
kau tak ingin kehilangan moment yang indah ini. Hingga terucap dari bibir mu
“setidaknya karna hujan aku bisa lebih lama bersamamu”.
Kata yang sederhana namun butuh bertahun-tahun untuk melupakan bait
kata itu. Saat hujan aku juga bertanya, seberapa besar kamu mencintaiku, dan
kamu tersenyum sambil berkata “pertanyaan mu sangat alay ini bukan era nya kita
lagi, tapi jika aku harus menjawab aku Cuma bisa bilang cinta aku itu seperti
angka 0, gak akan ada tempat pemberhentian nya”.
Satu hari tanpa hujan, kau
berdiri disampingku tanpa terasa waktu begitu cepat untuk berputar, dan kau
menyalahkan langit karna hujan tak kunjung datang. Tanpa hujan langkahmu begitu
cepat tanpa hujan aku tak mampu menahanmu lebih lama disini. Sejak saat itu aku
sangat menyukai hujan, apapun itu aku suka hujan.
Nyatanya tak selamanya hujan
membuatku tersenyum. Sejak kau memutuskan untuk melangkah pergi hanya ada
keresahan yang tertinggal, setiap kali hujan turun ia hadir bersama jejak
bayang-bayangmu. Aku meminta mu untuk tetap disini namun angin yang membawamu
sangat jauh, hingga akhirnya semua hilang ~
Aku berusaha untuk membujukmu,
namun aku kehilangan mu untuk hari itu dan untuk selama-lamanya. Sebelum kau
beranjak kau berkata “ aku tak cukup baik untuk orang sebaikmu” sedikit klise
namun apapun itu aku terima keputusan mu bahwa kau mulai bosan.
Komunikasi kita terhenti, semua
tentang mu sudah terhapus secepat itukah kau melupakan ku ? aku mulai
membencimu, aku terus berfikir tentang hal yang tak seharusnya ku fikirkan. Suatu hari aku merindukan mu,
sangat-sangat merindukan mu, aku kehilangan semua nya tentang mu hingga aku
mulai mencarimu kembali melalui akun twitter ku. Aku fikir kau baik-baik saja
dengan keputusan mu sampai aku menghapus semua kontak dirimu, namun aku salah,
kau seperti kehilangan, mungkin saja itu aku. Satu kata yang masih kuingat dari
kegalauan mu saat kau berkata pada status di twitter mu “bayangmu masih
terlihat jelas di pelupuk mataku”. Dan bagiku itu sangat berarti ~
Kau tahu? Pada satu hari kau
memberikan ku suatu mainan yang kau buat sendiri, aku memanggil nya “boneka
santet” hahaha mungkin terdengar mistis namun aku tahu kau membuat nya
bersungguh-sungguh untuk belajar sesuatu yang tidak bisa membuat mu sabar akan
melakukan hal itu. Pada saat itu aku berkata “kamu hebat, melawan diri mu
sendiri”. Dan aku masih menyimpan nya.
Saat aku menginjakkan hidupku di
tahun 2014 warna ku berubah menjadi abu-abu...
~vsyardilla
Tidak ada komentar:
Posting Komentar